Monday, May 2, 2016

Spiritual Journey - Arti Seorang Sahabat



Saya merasa lega setelah malam ini menunaikan janji saya untuk mendoakan seorang sahabat agar dia segera diberi kemudahan untuk kembali memperbaiki kehidupannya. Bisa saja pada saat saya berdoa dia sedang pulas tertidur, tetapi karena Allah tak pernah  tidur maka doa saya tak pernah sia-sia. Untuk sebuah doa yang baik, rasanya tak ada alasan bagi Allah untuk tidak mengabulkan doa saya. Ada saatnya, suatu ketika nanti dia sendiri akan dengan senang hati berdoa agar Allah memberinya hidayah, kemudahan untuk mendekat dan beribadah kepadaNya.




Saya bahagia mempunyai 2 orang sahabat, di mana  kami bertiga saat ini saling menguatkan dalam arti sebenarnya melalui doa ketika salah seorang diantara kami sedang membutuhkan support doa dari yang lain. Bukan sekedar 'lip service' dengan kata-kata "Iyo engkok tak dungakno" tapi tidak benar-benar mendoakan.

Salah satu sahabat ini bahkan saya sudah mengawalnya hampir satu tahun. Melalui komunikasi intensif via telepon, atau pada saat libur panjang saya sengaja datang ke kotanya, agar bisa leluasa mensupport dengan motivasi dan sharing pengalaman, sejak pagi terkadang sampai tengah malam. Saya tidak hanya berbicara kepada dia, tetapi juga kepada keluarganya. 

Pengalaman pribadi saya biasanya mudah saya gunakan untuk memotivasi orang lain. Kisah betapa sulitnya menjalankan nasehat baik dari seorang sahabat yang akhirnya baru bisa saya wujudkan setelah hampir 20 tahun sejak saya pertama mendengarnya. Begitu juga kisah mengharu biru ketika saya mulai menemukan 'jalan kembali' di tahun 2009, tetapi Allah justru memukul KO saya justru di saat lagi senang-senangnya berusaha mendekat kepadaNya di tahun 2010-2011. Jika saya bisa menulis dengan baik, barangkali 'spiritual journey' ini sudah bisa dibuat sebuah buku.

Kesimpulan yang saya dapat setelah melalui semua tahapan ini adalah : "jika anda tidak menjalankan kewajiban anda dengan baik, anda jauh dariNya, bisa saya pastikan kehidupan anda akan banyak masalah  atau hidup anda tidak bahagia". Anda bisa mengatakan kepada orang lain, "Hidup saya bahagia", tapi itu hanya sekedar kata-kata yang saya yakin anda pun sedih dalam hati saat mengatakannya.

Pengalaman adalah guru terbaik bagi saya. Masalah terbesar seseorang adalah ketika dia tidak tahu atau tidak sadar bahwa dia sedang bermasalah. Seringkali kesadaran baru muncul pada titik terendah siklus kehidupan. Anda tidak perlu mengalami itu semua. Dari titik anda sekarang, anda hanya perlu bergerak maju ke arah yang lebih baik. Jangan pernah bergerak mundur surut ke belakang. Dengan senang hati saya akan menjadi supporter anda, melalui doa dan motivasi. Mohon maaf lahir batin.

Banyuwangi, 21 Maret 2013 06.00

No comments:

Post a Comment