Beberapa charger HP seperti ini terpasang di pilar bangunan di atas rak Al Qur'an, berada di lantai dasar perluasan Masjidil Haram. Berjarak sekitar 100 meter dari Ka'bah. Saya sering memilih shalat di sekitar area ini karena tempatnya cukup tenang dan ACnya cukup dingin. Barangkali beberapa tahun yang lalu perlengkapan ini belum ada. Bahkan mungkin dulu juga ada larangan untuk membawa kamera dan HP masuk ke dalam Masjidil Haram. Tentu pemasangan peralatan ini sudah melalui kajian yang mendalam dari pihak yang berwenang di sana.
Mengutip sebuah tulisan dari teman saya Agus Verdinal :
Baru kemarin saya baca artikle,,,,ketika Syaikh Assudais selesai mengimami shalat, beliau langsung menghadap jemaah dan berkata sambil terbata bata menahan emosi dan menangis, "Saya belum pernah mendengar musik di rumah saya, tapi saya mendengarnya di Rumah Alloh".Ternyata HP salah satu jemaah shalat waktu itu berdering dengan nada dering musik.
Baru kemarin saya baca artikle,,,,ketika Syaikh Assudais selesai mengimami shalat, beliau langsung menghadap jemaah dan berkata sambil terbata bata menahan emosi dan menangis, "Saya belum pernah mendengar musik di rumah saya, tapi saya mendengarnya di Rumah Alloh".Ternyata HP salah satu jemaah shalat waktu itu berdering dengan nada dering musik.
Pengaruh globalisasi demikian dahsyat. Bahkan peralatan seperti charger
pun saat ini sudah ada di dalam masjid, tetapi jika disikapi dengan
bijak, bisa saja ini bukan merupakan masalah. Masalah baru timbul ketika
seseorang tidak bisa menempatkan diri, tidak memperhatikan situasi
sekitar, menggunakan HP di saat orang tengah beribadah. Itulah yang saya
herankan, mengapa orang tidak mau mematikan HP saat sedang shalat, atau
setidaknya di-silent. Memang benar, selama di Masjidil Haram maupun di
Masjid Nabawi, cukup sering saya mendengar bunyi dering HP atau suara
ringtone dari HP jamaah.
Baik di Masjidil Haram maupun di masjid
lingkungan kita, hendaknya tatakrama penggunaan HP tetap kita
perhatikan. Jangan sampai mengganggu kekhusyukan orang yg sedang sholat.
Banyuwangi, 05 10 2016
No comments:
Post a Comment