Friday, June 17, 2016

Spiritual Journey – Menulis di Sosmed.



Beberapa hari lalu saya menyimak upload-an sebuah foto di Facebook tentang seorang tukang becak yang rajin beribadah.  Di situ dituliskan tentang keseharian si tukang becak dan kondisi ekonominya kurang mampu, serta di mana si tukang becak tua ini biasa mangkal lengkap dengan foto si tukang becak yang sedang shalat. Si penulis mengharapkan empati dari pembaca tulisannya, dan berharap ada pembaca yang berkenan membantu si tukang becak tersebut.


Saya senang dengan tulisan semacam ini. Tulisan yang mengajak pembaca untuk berempati kepada
orang lain yang kurang beruntung. Ada yang semata karena kesulitan ekonomi, keterbatasan fisik, dan seribu satu kondisi yang memang perlu dibantu. Kepada orang-orang yang berinisiatif dan aktif mengkoordinasikan bantuan untuk mereka-mereka ini saya lebih salut lagi.


Yang aneh, pada komentar pembaca ada seseorang yang menulis demikian : “Mbak, sampeyan sudah membantu atau belum?” Lalu dijawab oleh penulisnya, “Saya sudah membantu dengan doa”. Sebuah jawaban yang satun menurut saya.


Bisa saja si penulis menjawab demikian karena memang belum membantu secara materi seperti yang mungkin dimaksudkan oleh penanya, atau si penulis ingin berhati-hati menyembunyikan amal ibadahnya. 


Setelah itu si pembaca menambahkan lagi, “Nanti kalau ketemu saya akan membantu dia”.  Entah mengapa saya merasa orang tersebut ingin menampak-nampakkan perbuatan baiknya.

Membuat tulisan seperti yang saya lakukan ini terkadang juga memunculkan kekhawatiran.  Ada perasaan takut salah, ada perasaan kurang sempurna, takut dibilang keminter dan sebagainya. Nyatanya memang demikian, saya tak punya ilmu apa-apa sama sekali, apalagi ilmu agama.  


Hanya dorongan dari dalam hati terkadang mengalahkan kekhawatiran ini. Keinginan berbuat baik, mengajak orang lain untuk mempersiapkan bekal untuk kehidupan nanti, bergelora di dalam hati dan memudahkan untuk membuat tulisan-tulisan semacam ini. Kalau ada komentar yang menurut saya membuat saya kurang nyaman biasanya saya biarkan saja. Saya tidak akan mendebat karena saya tak suka berdebat dan miskin ilmu.


Berbuat baik sangat banyak ragamnya. Bagi saya membuat tulisan seperti ini adalah sebagian dari  yang saya bisa. Jikapun ada yang salah dalam tulisan saya, mohon dimaafkan karena itu pasti berasal dari kekurangan saya. Semoga yang yang Maha Benar memperbaiki diri saya, menutup kekurangan-kekurangan saya.



Banyuwangi, 03 Juni 2016 12.50 wib

No comments:

Post a Comment