Wednesday, February 22, 2017

Spiritual Journey - Nikmat Sehat

Spiritual Journey - Nikmat Sehat

Beberapa minggu lalu ketika jalan-jalan di Malang saya sempat terjatuh, hingga lutut kanan mengalami sedikit luka.  Meski senantiasa berhati-hati saat berkendara, tetapi kecelakaan kecil terkadang tetap saja bisa terjadi. Saya tidak menyalahkan jalan yang menurun curam dan licin, apalagi menyalahkan hujan yang menyebabkan lumut tumbuh dipermukaannya. Ini murni salah saya sendiri. Saya harus minta maaf kepada boncengers saya, terutama Farrel karena harus mengalami luka, juga pada lututnya.

Walhasil luka di lutut ini memaksa saya beberapa hari harus melakukan shalat sambil selonjoran,  karena tidak kuat menahan nyeri pada saat  sujud atau duduk. Saya juga sempat sekitar 3 hari tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid karena merasa ‘malu’  jika harus shalat dengan selonjoran di masjid. Hati kecil ini sebenarnya sangat ingin tetap melaksanakan shalat berjamaah di masjid, tapi itulah akhirnya. Barangkali setan sudah sukses membujuk saya, dengan memperbesar perasaan malu jika harus shalat berjamaah sambil selonjoran. Tidak perlu dibahas lagi. Sudah lewat. Kecewa pada kekalahan diri? Itu sudah pasti.

Ini adalah kisah kecil tentang pengingat akan nikmat sehat yang terkadang juga tidak saya maknai dengan serius. Betapa sering nikmat sehat dan kesempatan tidak saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengisi hari-hari dalam perjalanan yang sangat singkat ini.

Jika saat ini kita sering lupa, menyia-nyiakan nikmat kesehatan dan kesempatan, pasti yang ada hanya sesal jika saat berpulang telah tiba. Ketika nanti ditanyakan : “Untuk apa umurmu kamu habiskan? Apa yang kamu lakukan dengan nikmat sehat yang telah diberikan?” Tak ada sesuatupun yang bisa kita perbuat untuk mengkoreksi dan memutar balik waktu.

Mari berbenah di sisa waktu kita.

Banyuwangi, 21 Februari 2017

No comments:

Post a Comment